ILMU BUDAYA DASAR - 4
TUGAS ILMU BUDAYA DASAR (IBD) KE-4
SENIN, 2 APRIL 2018
DOSEN PEMBIMBING : YENI NURAENI
DISUSUN OLEH :
PUTRI AMALIA
17117223
1KA20
SISTEM INFORMASI
FAKULTAS ILMU KOMPUTER & TEKNOLOGI INFORMASI
Soal :
Jawaban :
- Jelaskan kebudayaan menurut para ahli, minimal 3 !
- Apa yang anda ketahui tentang
gerak kebudayaan atau perubahan kebudayaan ?
Apa penyebab terjadinya
gerak atau perubahan kebudayaan tersebut ?
- Jelaskan tentang 5 (lima point)
orientasi nilai budaya, menurut C Kluckhohn
Berikan contoh dalam kehidupan !
Jawaban :
1.
Pengertian Kebudayaan Menurut Para Ahli
Beberapa ahli
telah mendefinisikan pengertian kebudayaan dalam berbagai pandangan seperti :
I.
Al. Krueber (1958: 582-583)
Menurut Al.
Krueber kebudayaan adalah suatu sistem dari ide-ide dan Konsep-Konsep
Kebudayaan Dari wujud sebagai rangkaian tindakan berpola suatu aktivitas dan
Manusia yang.
II.
Bounded et. Al
Definisi
kebudayaan menurut Bounded et. Al adalah hal-hal yang berbentuk oleh
pengembangan dan transmisi dari kepercayaan manusia melalui simbol-simbol
tertentu.
III.
Croydon (1973: 4)
Pengertian
Budaya menurut Croydon adalah suatu sistem pola terpadu, yang sebagian besar
berada di bawah ambang batas kesadaran, namun semua yang mengatur perilaku
manusia sepasti senar dimanipulasi dari kontrol boneka gerakannya
.
IV.
Dr. Koentjaraningrat
Menurut Dr.
Koentjaraningrat Kebudayaan adalah keseluruhan manusia dari perilaku dan hasil
perilaku yang beraturan dari tata kelakuan yang didapatnya dengan belajar dan
semuanya tersusun dalam kehidupan sehari-hari.
V.
Dr. K. Kupper
Kebudayaan
adalah sistem gagasan yang menjadi pedoman dan pengarah bagi manusia dalam
bersikap dan berperilaku, baik secara individu maupun kelompok.
VI.
Djojodigono(1958)
Kebudayaan
menurut Djojodigono adalah daya dari budi, yang berupa cipta, karsa dan rasa.
VII.
Dawson
Dalam bukunya
yang berjudul Age of the Gods, Dawson menyatakan bahwa Kebudayaan merupakan
cara hidup bersama.
VIII.
Drs. Mohammad Hatta
Menurut Drs.
Mohammad Hatta pengertian kebudayaan adalah ciptaan hidu pdari suatu bangsa.
IX.
Drs.Sidi Gazalba
Kebudayaan
adalah cara berfikir dan merasa yang menyatakan diri dalam seluruh segi
kehidupan dari segolongan manusia yang membentuk kesatuan sosial dengan suatu
ruang dan suatu waktu.
X.
EB.Tylor
Dalam bukunya,
Primitif Culture disebutkan bahwa desfinisi Kebudayaan adalah keseluruhan yang
kompleks didalamnya terkandung ilmu pengetahuan serta kebiasaan yang didapat
manusia sebagai anggota masyrakat.
XI.
Edward Spranger
Kebudayaan
menurut Edward Spranger adalah segala bentuk atau ekspresi dari kehidupan batin
masyarakat. Sedangkan peradaban ialah perwujudan kemajuan teknologi dan pola
material kehidupannya.
XII.
Effat al-Syarqawi
Definisi
kebudayaan menurut Effat al-Syarqawi adalah khazanah sejarah suatu
bangsa/masyarakat yang tercermin dalam pengakuan/kesaksiannya dan
nilai-nilainya, yaitu kesaksian dan nilai-nilai yang menggariskan bagi
kehidupan suatu tujuan ideal dan makna rohaniah yang dalam, bebas dari
kontradiksi ruang dan waktu.
XIII.
Herskovits
Kebudayaan
adalah sesuatu yang turun temurun dari satu generasi ke generasi yang lain,
yang kemudian disebut sebagai superorganik.
XIV.
Francis Merill
Kebudayaan
adalah pola-pola perilaku yang di hasilkan oleh interaksi social,semua perilaku
dan semua produk yang dihasilkan oleh sesorang sebagai anggota suatu masyarakat
yang di temukan melalui interaksi simbolis.
XV.
Kluckhohn dan Kelly
Definisi kebudayaan
adalah semua rancangan hidup yang tercipta secara historis, baik yang tersurat
maupun yang tersirat, rasional, irasional yang ada pada suatu waktu sebagai
pedoman yang potensial untuk perilaku manusia.
XVI.
Ki Hajar Dewantara
Menurut Ki Hajar
Dewantara, kebudayaan berarti buah budi manusia adalah hasil perjuangan manusia
terhadap dua pengaruh kuat, yakni zaman dan alam yang merupakan bukti kejayaan
hidup manusia untuk mengatasi berbagai rintangan dan kesukaran didalam hidup
dan penghidupannya guna mencapai keselamatan dan kebahagiaan yang pada lahirnya
bersifat tertib dan damai.
XVII.
Larson dan Smalley (1972: 39)
Larson dan
Smalley memandang kebudayaan sebagai “blue print” yang memandu perilaku orang
dalam suatu komunitas dan diinkubasi dalam kehidupan keluarga. Ini mengatur
perilaku kita dalam kelompok, membuat kita peka terhadap masalah status, dan
membantu kita mengetahui apa tanggung jawab kita adalah untuk grup. budaya yang
berbeda struktur yang mendasari yang membuat bulat bulat masyarakat dan komunitas
persegi persegi.
XVIII.
Mitchell (Dictionary of Soriblogy)
Kebudayaan
menurut Mitchel adalah sebagian perulangan keseluruhan tindakan atau aktivitas
manusia dan produk yang dihasilkan manusia yang telah memasyarakat secara
sosial dan bukan sekedar di alihkan secara genetikal.
XIX.
Mangunsarkoro
Kebudayaan
menurut pandangan Mangunsarkoro adalah segala yang merupakan hasil kerja jiwa
manusia dalam arti yang seluas-luasnya.
XX.
Nostrand
Pengertian
kebudayaan adalah sebagai sikap dan kepercayaan, cara berfikir, berperilaku,
dan mengingat bersama oleh anggota komunitas tersebut.
XXI.
Parsudi Suparlan
Pasudi Suparlan
menyatakan bahwa pengertian kebudayaan adalah sebagai keseluruhan pengetahuan manusia
sebagai makhluk sosial yang digunakannya untuk memahami dan menginterpretasikan
lingkungan dan pengalamannya, serta menjadi landasan bagi tingkah lakunya.
XXII.
Robert H Lowie
Kebudayaan
adalah segala sesuatu yang di peroleh individu dari masyarakat, mencakup
kepercayaan, adat istiadat, norma-norma artistic, kebiasaan makan, keahlian
yang di peroleh bukan dari kreatifitasnya sendiri melainkan merupakan warisan
masa lampau yang di dapat melalui pendidikan formal atau informal.
XXIII.
Ralph Linton (1945: 30)
Kebudayaan
adalah seluruh cara kehidupan Dari Masyarakat Yang manapun dan regular tidak
Hanya mengenai sebagian Dari cara Hidup Name of ITU yaitu Masyarakat Yang
dianggap lebih diinginkan Dibuat Tinggi atau lebih.
XXIV.
R. Seokmono
Kebudayaan
adalah seluruh hasil usaha manusia, baik berupa benda ataupun hanya berupa buah
pikiran dan dalam penghidupan.
XXV.
Raymond Williams (1961: 16)
Definisi budaya
adalah seluruh kehidupan, materi, intelektual, dan spiritual.
XXVI.
Sir Edwards B Tylor
Definisi
kebudayaan adalah keseluruhan kompleks dari ide da segala sesuatu yang
dihasilkan mausia kesamaan pengalaman historis.
XXVII.
Sutan Takdir Alisyahbana
Definisi
kebudayaan menurut Sutan Takdir Alisyahbana merupakan manifestasi dari cara
berfikir.
XXVIII.
William H. Haviland
Kebudayaan
adalah seperangkat peraturan dan norma yang dimiliki bersama oleh para anggota
masyarakat, yang jika dilaksanakan oleh para anggotanya akan melahirkan
perilaku yang dipandang layak dan dapat di tarima ole semua masyarakat.
2.
Gerak kebudayaan adalah gerak manusia yang hidup dalam masyarakat yang
menjadi wadah kebudayaan di dalamnya. Gerak manusia terjadi disebabkan oleh
hubungan-hubungan yang terjadi antar terjadi kelompok masyarakat. Kebudayaan
suatu kelompok manusia jika dihadapkan pada unsur-unsur suatu kebudayaan asing
yang berbeda, lambat laun akan diterima dan diolah ke dalam kebudayaannya
sendiri tanpa menyebabkan hilangnya kepribadian manusia itu sendiri yang dinamakan
akulturasi.
Perubahan sosial
dan kebudayaan di masyarakat dapat terjadi karena adanya sebab-sebab yang
berasal dari masyarakat sendiri atau yang berasal dari luar masyarakat.
Sebab-Sebab yang Berasal dari Dalam Masyarakat (Sebab
Intern)
Berikut ini
sebab-sebab perubahan sosial yang bersumber dari dalam masyarakat (sebab
intern) :
a. Dinamika penduduk, yaitu pertambahan dan penurunan
jumlah penduduk.
b. Adanya penemuan-penemuan baru yang berkembang di
masyarakat, baik penemuan yang bersifat baru (discovery) ataupun penemuan baru
yang bersifat menyempurnakan dari bentuk penemuan lama (invention).
c. Munculnya
berbagai bentuk pertentangan (conflict) dalam masyarakat.
d. Terjadinya pemberontakan atau revolusi sehingga mampu
menyulut terjadinya perubahan-perubahan besar. Misalnya, Revolusi Rusia
(Oktober 1917) yang mampu menggulingkan pemerintahan kekaisaran dan mengubahnya
menjadi sistem diktator proletariat yang dilandaskan pada doktrin Marxis.
Revolusi tersebut menyebabkan perubahan yang mendasar, baik dari tatanan negara
hingga tatanan dalam keluarga.
Sebab-Sebab yang Berasal dari Luar Masyarakat (Sebab
Ekstern)
Perubahan sosial
dan kebudayaan juga dapat terjadi karena adanya sebab-sebab yang berasal dari
luar masyarakat (sebab ekstern). Berikut ini sebab-sebab yang berasal dari luar
masyarakat.
a. Adanya pengaruh bencana alam. Kondisi ini terkadang
memaksa masyarakat suatu daerah untuk mengungsi meninggalkan tanah
kelahirannya. Apabila masyarakat tersebut mendiami tempat tinggal yang baru,
maka mereka harus menyesuaikan diri dengan keadaan alam dan lingkungan yang
baru tersebut. Hal ini kemungkinan besar juga dapat memengaruhi perubahan pada
struktur dan pola kelembagaannya.
b. Adanya peperangan, baik perang saudara maupun perang
antarnegara dapat me-nyebabkan perubahan, karena pihak yang menang biasanya
akan dapat memaksakan ideologi dan kebudayaannya kepada pihak yang kalah.
c. Adanya
pengaruh kebudayaan masyarakat lain. Bertemunya dua kebudayaan yang berbeda
akan menghasilkan perubahan. Jika pengaruh suatu kebudayaan dapat diterima
tanpa paksaan, maka disebut demonstration effect. Jika pengaruh suatu
kebudayaan saling menolak, maka disebut cultural animosity. Jika suatu
kebudayaan mempunyai taraf yang lebih tinggi dari kebudayaan lain, maka akan
muncul proses imitasi yang lambat laun unsur-unsur kebudayaan asli dapat
bergeser atau diganti oleh unsur-unsur kebudayaan baru tersebut.
3.
Menurut C.Kluckhohn dalam karyanya Variations in Value Orientation (1961)
system nilai budaya dalam semua kebudayaan di dunia, secara Universal
menyangkut 5 masalah pokok kehidupan manusia, yaitu:
I.
Hakekat Hidup Manusia (MH)
Hakekat hidup untuk setiap kebudayaan berbeda secara ekstern; ada yang
berusaha untuk memadamkan hidup, ada pula yang dengan pola-pola kelakuan
tertentu menganggap hidup sebagai suatu hal yang baik, “mengisi hidup”.
Sebagai contoh dalam Buddha, hidup itu buruk dan manusia harus mencapai
Nirvana. Hal ini mempengaruhi pola pikir masyarakat dalam menjalani
kehidupannya. Namun, banyak kebudayaan yang menganggap hidup itu baik. Jadi,
variasi budaya mempengaruhi pemikiran-pemikiran manusia.
II.
Hakekat Karya Manusia (MK)
Setiap kebudayaan hakekatnya berbeda-beda, diantaranya ada yang beranggapan
bahwa karya bertujuan untuk hidup, karya memberikan kedudukan atau kehormatan,
karya merupakan gerak hidup untuk menambah karya lagi. Sebagai contoh midalkan ada
beberapa yang menganggap kerja adalah sesuatu yang harus dilakukan untuk
bertahan dalam kehidupan (survival). Namun, ada yang bekerja untuk mendapatkan
pangkat, jabatan, bahkan ada yang berpikir bekerja untuk meninggikan prestasi.
Bukan harta yang dicari, namun status sosial yang dimiliki setiap individu.
III.
Hakekat Waktu Manusia (WM)
Hakekat waktu untuk setiap kebudayaan berbeda, ada yang berpandangan
mementingan orientasi masa lampau, ada pula yang berpandangan untuk masa kini
atau masa yang akan datang.
Sebagai contoh dalam dunia kerja misalkan ada divisi (bagian) yang merencanakan project mendatang ada pula bagian yang bertanggaung jawab melaporkan (Kejadian yang telah lampau) sebagai bahan acuan untuk masa depan suatu perusahaan tersebut.
Sebagai contoh dalam dunia kerja misalkan ada divisi (bagian) yang merencanakan project mendatang ada pula bagian yang bertanggaung jawab melaporkan (Kejadian yang telah lampau) sebagai bahan acuan untuk masa depan suatu perusahaan tersebut.
IV.
Hakekat Alam Manusia (MA)
Ada kebudayaan yang menganggap manusia harus mengeksploitasi alam atau
memanfaatkan alam semaksimal mungkin, ada pula kebudayaan yang beranggapan
manusia harus harmonis dengan alam dan manusia harus menyerah kepada alam. Masalah
ini menyangkut kepercayaan bahwa alam itu dahsyat dan mengenai kehidupan
manusia. Sebaliknya ada yang menganggap alam sebagai anugerah Tuhan Yang Maha
Esa untuk dikuasai manusia. Akan tetapi, ada juga kebudayaan ingin mencari
harmoni dan keselarasan dengan alam. Cara pandang ini akan berpengaruh terhadap
pola aktivitas masyarakatnya.
Sebagai contoh kasus misalkan kehidupan di pedesaan dan perkotaan. Jelas disini berbeda secara kebiasaan dan pola hidupnya.
Sebagai contoh kasus misalkan kehidupan di pedesaan dan perkotaan. Jelas disini berbeda secara kebiasaan dan pola hidupnya.
V.
Hakekat Hubungan Manusia (MN)
Dalam hal ini ada yang mementingkan hubungan manusia dengan manusia, baik
secara horizontal (sesamanya) maupun secara vertikal (orientasi kepada
tokoh-tokoh). Ada pula yang berpandangan individualistis ( menilai tinggi
kekuatan sendiri ).
Contoh dalam kehidupan sehari-hari dalam teori ini adalah adanya hubungan antar pekerja di suatu perusahaan. Bagaimana cara pekerja berinteraksi (bersosialisasi) dengan pekerja lainnya, tingkatan rasa hormat kepada mereka yang memiliki jabatan lebih tinggi, dan juga membatasi perkataan yang di anggap tidak perlu untuk disampaikan kepada atasan masing-masing bagian.
Contoh dalam kehidupan sehari-hari dalam teori ini adalah adanya hubungan antar pekerja di suatu perusahaan. Bagaimana cara pekerja berinteraksi (bersosialisasi) dengan pekerja lainnya, tingkatan rasa hormat kepada mereka yang memiliki jabatan lebih tinggi, dan juga membatasi perkataan yang di anggap tidak perlu untuk disampaikan kepada atasan masing-masing bagian.
Demikianlah yang dapat saya sampaikan mengenai materi yang menjadi bahasan ini, tentunya banyak kekurangan dan kelemahan kerena terbatasnya pengetahuan kurangnya rujukan atau referensi yang kami peroleh hubungannya dengan ini. Penulis banyak berharap kepada para pembaca yang budiman memberikan kritik saran yang membangun. Semoga tulisan ini dapat bermanfaat bagi para pembaca khususnya pada penulis.
Referensi :
Referensi :
Comments
Post a Comment