ILMU BUDAYA DASAR - 7
TUGAS ILMU BUDAYA DASAR (IBD) KE-7
SELASA, 17 APRIL 2018
DOSEN PEMBIMBING : YENI NURAENI
========================================================
Soal :
- Menurut anda sebagai mahasiswa apa yang menjadi
tugas, kewajiban dan tanggung jawab yang harus anda lakukan ?
- Jelaskan macam-macam tanggung jawab berikut ini :
- tanggung jawab terhadap diri sendiri
- tanggung jawab terhadap keluarga
- tanggung jawab terhadap masyarakat
- tanggung jawab terhadap bangsa dan negara
- tanggung jawab terhadap Tuhan Yang Maha Esa
- Apa yang anda ketahui tentang pengabdian dan
pengorbanan ?
Jawaban :
- Tugas, kewajiban dan
tanggung jawab mahasiswa
Pada dasarnya
mahasiswa adalah seorang pelajar, yang sama sama menimbang ilmu di suatu badan
penyelenggara pendidikan. Namun diluar itu Pendidikan dan Pengajaran adalah
pilar utama dalam Tri Dharma Perguruan Tinggi, dimana mahasiswa dituntut untuk
mendapatkan ilmu pengetahuan dan diharapkan menjadi bibit penerus bangsa yang
akan menjadikan bangsa Indonesia menjadi bangsa yang lebih baik dan terarah.
Pendidikan yang diperoleh pun kemudian harus bersifat transfer of knowledge,
yaitu meneruskan pengetahuan yang telah dikembangkan oleh mahasiswa di
perguruan tinggi. Mahasiswa memang dituntut untuk belajar namun juga memiliki
kewajiban untuk meneruskannya, baik untuk kemudian menjadi pengajar maupun
secara umum ‘mengajar’ orang lain dengan ilmu pengetahuan yang mahasiswa telah
miliki.
Lalu, selain itu
juga seorang mahasiswa di tuntut untuk melakukan sebuah penelitian dan
pengembangan. Ilmu dan teknologi yang didapatkan mahasiswa haruslah
dikembangkan dan diterapkan. Penelitian juga harus dilaksanakan, karena bila
tanpa penelitian, sistem pendidikan akan terhambat. Itulah sebabnya mahasiswa
akan sering mendapatkan kesulitan dalam perkuliahan, bukan karena faktor dosen
atau pengajar, bukan karena faktor fasilitas, namun karena mahasiswa kurang
memiliki ‘rasa’ meneliti yang kuat. Tanggung jawab dan keinginan untuk meneliti
(tentu saja dengan cara dan sistem yang sesuai dan telah disetujui secara
ilmiah). Mahasiswa dituntut untuk ‘peka’ terhadap beragam gejala dan fenomena
ilmu pengetahuan untuk diuji dan dibuktikan. Inilah perbedaan yang mendasar
antara pelajar dan mahasiswa. Kadangkala, mahasiswa kembali dituntut untuk
‘tidak sekedar menerima’ ilmu, namun juga mengujinya.
Sedangkan pada
poin yang terakhir, yaitu Pengabdian Masyarakat, mahasiswa dituntut untuk
memberikan konstribusi kepada masyarakat. Konstribusi ini harus bersifat
konkret atau nyata demi terselenggaranya penerapan ilmu pengetahuan yang
didapatkan. Mahasiswa tidak boleh egois dan acuh terhadapa masyarakat, karena
ilmu yang didapatkan, apapun bentuk dan jenisnya, apapun fakultasnya, harus
digunakan untuk kebaikan masyarakat secara umum. Dari sini kita pun dapat
memahami, bahwasanya ‘demonstrasi’ sebenarnya bukanlah sesuatu yang ‘haram’
sebaliknya adalah hal yang sangat wajar dalam dunia demokrasi dan pendidikan modern.
Dalam beberapa kasus, demonstrasi dan pergerakan mahasiswa adalah sebuah
keharusan, sebagai bentuk dari pengabdian masyarakat.
Lalu, apakah
demostrasi adalah ‘wajib’ hukumnya bagi mahasiswa. Apakah tindakan mahasiswa
yang berdemonstrasi secara anarkhis dibenarkan? Tentu saja jawabannya tidak
sesederhana tidak atau ya. Ini karena mahasiswa berdemo adalah bentuk dari
pengabdian masyarakat dimana para mahasiswa dari fakultas tertentu, misalnya
saja politik dan sosial, merasa peka dan melihat permasalahan yang terjadi di
negara. Sesuai dengan bidang ilmu yang mereka kuasai, mereka melakukan
demonstrasi. Tentu saja beragam fakultas dan beragam mahasiswa akan melakukan
pengabdian masyarakat yang bersifat nyata secara berbeda-beda sesuai dengan
tuntutan keilmuwannya. Sedangkan permasalahan demonstrasi yang bersifat
anarkhis, ini terjadi oleh beragam faktor. Selain elemen negatif dari mahasiswa
sebagai pemuda pemudi yang masih memiliki emosi yang meledak-ledak, sampai
alasan ditunggangi oleh kelompok tertentu, atau kebebalan pemerintah dapat
dijadikan alasan
- Implementasi tanggung
jawab
- Tanggung jawab terhadap diri sendiri
Bentuk tanggung jawab terhadap diri sendiri adalah
dengan belajar mendisiplinkan waktu yang kita miliki. Melakukan pekerjaan
dengan baik dan sesuai dengan waktu yang telah di tentukan itu adalah merupakan
contoh (bentuk) tanggung jawab terhadap diri sendiri. Menjaga kesehatan agar
tidak sakit juga merupakan bentuk nyata untuk tanggung jawab terhadap diri
sendiri.
- Tanggung jawab terhadap keluarga
Bentuk tanggung jawab terhadap keluarga bisa dilihat
dari tiap tiap bagian keluarga, ayah atau kepala keluarga akan bertanggung
jawab untuk mendidik dan menafkahi keluarganya. Seorang istri akan bertanggung
jawab untuk melayani keluarganya. Dan seorang anak akan bertanggung jawab untuk
mentaati aturan yang ada dalam keluarganya.
- Tanggung jawab terhadap masyarakat
Contoh kecil yang bisa di gambarkan dalam hal ini
adalah kerja bakti di lingkungan masyarakat. Anka dikatakan bertanggung jawab
terhadap masyarakat jika ia mau melakukan kegiatan kerja bakti (gotong royong)
untuk membersihkan lingkungan sekitar.
- Tanggung jawab terhadap bangsa dan Negara
Bentuk tanggung jawab terhadap Bangsa dan Negara bisa
digambarkan dari sudut pandang seorang karyawan / seseorang yang berpenghasilan
untuk taat membayar pajakk atas penghasilannya.
- Tanggung jawab terhadap Tuhan Yang Maha Esa
Tanggung jawab terhadap Tuhan YME mungkin bisa tak
terlihat, bentuk tanggung jawab ini juga berkaitan dengan tanggung jawab terhadap
diri sendiri. Tanggung jawab terhadap Tuhan adalah bentuk tanggung jawab atas
perilaku kita selama di alam dunia. Dengan mengikuti apa yang telah di ajarkan
dan di contohkan oleh para Rasul sebelumnya dan menjauhi semua laranganNya.
- Pengabdian dan
pengorbanan
Wujud dari
tanggung jawab juga berupa pengabdian dan pengorbanan. Pengabdian adalah
perbuatan baik yang berupa pikiran, pendapat ataupun tenaga, sebagai perwujudan
kesetiaan, cinta, kasih sayang, hormat, atau suatu ikatan, dan semua itu
dilakukan dengan ikhlas.
Pengabdian
bermacam-macam bentuknya. Yang paling dasar adalah pengabdian kepada keluarga,
kepada Tuhan, dan kepada negara.
Pengabdian
kepada keluarga, bisa dilakukan dengan menjaga nama baik keluarga, dan tidak
melanggar norma dan akidah yang berlaku.
Menjaga nama
baik bisa dilakukan dengan tidak melakukan perbuatan2 yang melanggar aturan,
mensejahterakan keluarga, dan banyak cara yang bisa dilakukan.
Dan biasanya pengabdian banyak tercermin di dalam lingkungan kerja.
Dan biasanya pengabdian banyak tercermin di dalam lingkungan kerja.
Seorang pekerja
dnegan loyalitas yang berdedikasi tinggi akan banyak berkorban baik dalam usaha
dan materi untuk apa yang ia kerjakan. Baik semata mata untuk perusahaannya
atau untuk tujuan tertentu yang ia perjuangkan. Selama itu adalah sebuah tujuan
yang baik maka pengorbanan itu layak untuk mendapat sebuah penghargaan.
Demikianlah yang dapat saya sampaikan mengenai materi yang menjadi bahasan ini, tentunya banyak kekurangan dan kelemahan kerena terbatasnya pengetahuan kurangnya rujukan atau referensi yang kami peroleh hubungannya dengan ini. Penulis banyak berharap kepada para pembaca yang budiman memberikan kritik saran yang membangun. Semoga tulisan ini dapat bermanfaat bagi para pembaca khususnya pada penulis.
Comments
Post a Comment