ILMU BUDAYA DASAR - 10






TUGAS ILMU BUDAYA DASAR (IBD) KE-10
JUM'AT, 25 MEI 2018


DOSEN PEMBIMBING : YENI NURAENI









========================================================





Soal :




1. Apa yang Anda ketahui tentang Pandangan Hidup ?



2. Jelaskan apa makna dari :

a)    Pandangan hidup yang berasal dari agama, yaitu pandangan hidup yang mutlak kebenarannya ?

b)   Pandangan hidup yang berupa ideologi yang disesuaikan dengan kebudayaan dan norma yang terdapat pada suatu negara ?

c)    Pandangan hidup hasil renungan, yaitu pandangan hidup yang relatif kebenarannya ?



3. Jelaskan langkah-langkah berpandangan hidup yang baik :

a)    Mengenal

b)   Mengerti

c)    Menghayati

d)    Meyakini

e)    Mengabdi

f)     Mengamankan



4. Apa yang Anda ketahui tentang kebajikan agar tidak menjadi kendala, jika hal tersebut terjadi pada diri anda ?



Jawaban :

1.  Setiap manusia pasti mempunyai pandangan hidup. Pandangan hidup itu bersifat kodrati. Karena itu menentukan masa depan seseorang. Untuk itu perlu dijelaskan pula apa arti pandangan hidup. Pandangan hidup artinya pendapat atau pertimbangan yang dijadikan pegangan, pedoman, arahan, petunjuk hidup di dunia. Pendapat atau pertimbangan itu merupakan hasil pemikiran manusia itu sendiri berdasarkan pengalaman dan tempat tinggal semasa hidupnya. Pandangan Hidupmerupakan suatu dasar atau landasan untuk membimbing kehidupan jasmani dan rohani. Pandangan hidup ini sangat bermanfaat bagi kehidupan individu, masyarakat, atau negara. Semua manusia pasti mempunyai suatu pandangan hidup sendiri – sendiri dan kemungkinan berbeda antara yang satu dengan yang lainnya. Tak sedikit pula orang yang mempunyai pandangan hidup yang sangat bertentangan dengan pandangan hidup orang yang lainnya, itulah yang sering memicu perdebatan diantara umat manusia dalam kehidupan sehari hari. Seperti yang ada di negara kita sekarang ini, semakin maraknya kasus terorisme. Masalah ini terjadi akibat kurang tepatnya pandangan suatu orang terhadap masalah kehidupan sehari – hari.  Mereka manafsirkan atau mengartikan suatu ajaran secara sepotong – sepotong dan hanya berdasarkan pada satu atau dua sumber saja tidak melihat keadaan sekitar yang diperkirakan secara logika sehingga mendapatkan penjelasan yang kurang tepat. Mereka berpandangan bahwa semua orang yang menentang atau memusuhi keyakinannya adalah musuh buat mereka dan itu harus dimusnahkan dari muka bumi ini untuk tersciptanya kehidupan yang aman dan sejahtera. Padahal kalau kita perhatikan sebenarnya pandangan mereka terhadap masalah tersebut adalah kurang tepat, bukan sewajarnya orang yang keliru itu disadarkan untuk kembali ke jalan yang lurus bukan malah ditiadakan atau dimusnahkan. Tetapi pandangan seperti itu seperti sudah mendarah daging pada diri mereka dan orang – orang pengikutnya. Bahkan mereka menganggap kalau melakukan hal tersebut akan mendapat suatu pahala yang besar dan kalaupun mereka maninggal dalam menjalankan aksi mereka tersebut dianggap sebagai mati syahid. Padahal kalau diamati justru perbuatan yang mereka lakukan itu sangat merugikan orang lain, seperti menghilangkan nyawa orang lain pasti keluarga yang ditinggalkan itu akan menyimpan duka yang sangat mendalam dan bahkan sulit untuk dihilangkan. Banyak anak kecil yang kehilangan orang tuanya, para orang tua kehilangan lapangan pekerjaan, dan lain sebagainya. Mereka juga tidak segan segan untuk menyebarkan ajarannya tersebut kepada orang – orang yang ada disekitarnya sehingga pengikut semakin banyak. Dan hal tersebut tidak akan berhenti sebelum apa yang mereka inginkan tercapai. Seperti yang kita lihat sekarang ini, meskipun pimpinan gembong teroris sudah banyak yang tertangkap tetapi terorisme masih terus terjadi. Hal tersebut dikarenakan bahwa ajaran yang mereka ajarkan masih belum mati dan terus berjalan sehingga siapa saja bisa menerukan ajaran tersebut meskipun sang pemimpin telah tiada, karena mereka bisa membentuk kader – kader pemimpin baru.     Untuk masalah tersebut hal yang harus dibenahi sebeneranya adalah pandangan hidup pada pribadi masing masing orang tersebut. Kalau yaang dibasmi adalah pemimpinnya itu belum bisa menuntaskan permasalahan karena pengikutnya masih banyak dan hal itu sulit untuk ditelusuri satu persatu. Kalau pandangan hidup mereka sudah kembali ke jalan yang benar, tidak perlu lagi diperintah pun mereka akan menghentikan aksi aksi yang mereka jalankan sekarang ini dengan kesadaran pribabadi.



2.  Makna dari :



a)    Pandangan hidup yang berasal dari agama, yaitu pandangan hidup yang mutlak kebenarannya. Adalah suatu sudut pandang pikiran seseorang yang berpegang teguh atas ajaran agama yang di jalaninya. Pandangan yang hidup yang berasal dari agama memang mutlak akan kebenarannya. Karena semua perintah dan larangannya langsung diturunkan dari Sang Pencipta Alam Semesta.

Contoh pandangan hidup yang berasal dari agama adalah misalkan tentang hokum dan tata cara pernikahan. Meskipun pemerintah telah menetapkan aturan hokum tentang pernikahan, namun aturan yang dibuat oleh pemerintah itu sendiri mengambil dari hukum agama itu sendiri. Sesuai dengan ajaran dan kepercayaan masing-masing yang di akui di Indonesia.

b)   Pandangan hidup yang berupa ideologi yang disesuaikan dengan kebudayaan dan norma yang terdapat pada suatu Negara. Adalah pandangan hidup yang fleksibel. Pandangan hidup dalam hal ini haruslah diterapkan secara terbuka. Menghormati akan keragaman budaya dan norma yang berlaku dalam masyarakat Indonesia.

Contoh kasus pandangan yang berupa ideology yang di sesuaikan dengan kebudayaan dan norma di Indonesia ialah pada saat pelaksaan/perayaan hari-hari besar di Indonesia. Meskipun dalam satu wilayah terdapat beragam suku dan budaya, namun warga Indonesia masih menghargai dan menghormati acara (kegiatan) tersebut dengan memberikan tempat dan waktu tanpa adanya penolakan yang alasannya adalah untuk menentang ajaran (budaya) tersebut.

c)    Pandangan hidup hasil renungan, yaitu pandangan hidup yang relatif kebenarannya, adalah pola pikir manusia dari hasil renungan. Pandangan hidup dalam hal ini tidak dipastikan kebenarannya. Karena buah pikiran nya adalah hasil renungan manusia tersebut, tanpa adanya diskusi dan penelitian lebih lanjut.

Contoh kasus dalam hal ini ialah misalkan pada saat seseorang tersebut merasa bersyukur kepada Tuhannya dan selalu mengingat akan orang yang kondisinya berada dibawahnya. Setiap dia berkendara dan melihat pengamen atau pemulung dia selalu berpikir untuk tidak menjadi seperti itu dan tidak mau keluarganya jadi seperti itu. Pandangan hidupnya pun akan lebih tinggi karena apa yang dilihatnya itu akan menjadi motivasi agar dirinya bisa mencapai apa yang sudah dia rencanakan dalam pandangan hidupnya tersebut.

3.    Jelaskan langkah-langkah berpandangan hidup yang baik :

a)    Mengenal, ialah mengenal dengan baik akan sudut pandang kehidupan dan dapat memilah mana yang baik dan tidak bagi diri sendiri dan lingkungan.

b)   Mengerti, ialah mengerti akan apa yang diterima (dari lingkungan). Mengerti akan apa yang seharusnya dilakukan dan memposisikan diri.

c)    Menghayati, ialah dapat melakukan segala sesuatunya dengan totalitas dan menjalakannya dengan rasa syukur dan ikhlas.

d)    Meyakini, ialah meyakini bahwa segala sesuatu yang telah terjadi adalah berbanding lurus dengan usaha dan takdir Sang Pencipta.

e)    Mengabdi, ialah melakukan hal dengan penuh rasa syukur. Mengabdi atas apa yang telah diterima dan memberikan timbal baik yang mungkin bahkan lebih daripada apa yang diterima.

f)     Mengamankan, ialah mengamankan atas padangan hidup yang berpotensi menimbulkan hal negative maupun konflik yang muncul dalam masyarakat.

4.    Kebajikan berasal dari kata bajik yang berarti mendatangkan sebuah kebaikan, keberuntungan. Dan bagaimana agar kebajikan tidak menjadi kendala ialah sebaik baik mungkin manusia tersebut menerima akan hal itu. Apakah akan digunakan untuk benar adanya sebuah kebaikan atau justru malah untuk kebaikan sepihak. Maksud dari kebaikan sepihak adalah untuk kepentingan segolongan orang, hanya mementingkan segelintir kecil golongan manusia. Kebaikan akan berubah menjadi suatu petaka jika dalam implementasinya tidak dijalankan dengan baik. Yang dapat memicu untuk kerugian bagi orang lain di sekitarnya.

Jika kebajikan tersebut dikaruniai kepada saya, saya akan berharap dan berdoa kepada Allah swt agar dapat menjaga amanah tersebut dengan baik. Dan menjalankannya dengan penuh rasa syukur dan ikhlas. Hanya mengharap ridha Allah swt atas apa yang sya kerjakan dan berharap dapat memberi manfaat untuk masyarakat luas (orang banyak) di lingkungan tempat saya tinggal.



Demikianlah yang dapat saya sampaikan mengenai materi yang menjadi bahasan ini, tentunya banyak kekurangan dan kelemahan kerena terbatasnya pengetahuan kurangnya rujukan atau referensi yang kami peroleh hubungannya dengan ini. Penulis banyak berharap kepada para pembaca yang budiman memberikan kritik saran yang membangun. Semoga tulisan ini dapat bermanfaat bagi para pembaca khususnya pada penulis.


Comments

Popular posts from this blog

PTSC 4.4

ILMU SOSIAL DASAR - 11

Peng. Animasi & Desain Grafis 3.1