MLSI 4.1
TUGAS MANAJEMEN LAYANAN SISTEM INFORMASI KE-11
SABTU, 22 JUNI 2019
DOSEN PEMBIMBING : DONIE MARGAVIANTO, SKOM.,MMSI
========================================================
Recovery Data Server
Recovery Data Server
Backup, Restore, Dan Recovery Data
Kebutuhan backup bagi masyarakat modern di
era digital ini telah menjadi kebutuhan yang utama. Saat ini bukan hanya
praktisi di bidang teknologi informasi saja yang telah menggunakan
teknologi-teknologi berbasis komputasi. Melainkan telah banyak masyarakat umum,
individu, dan organisasi-organisasi lainnya yang telah mengerti dan memahami
pentingnya menggunakan teknologi backup berbasis cloud untuk mengamankan sebuah
data. Backup berfungsi untuk mengamankan data, artinya backup dapat difungsikan
sebagai cara untuk melakukan restore data apabila sewaktu-waktu data rusak,
hilang, terkena virus, atau hilang.
Masyarakat modern adalah masyarakat yang
‘sibuk’. Semua pekerjaan bisa saja terjadi selama 24 jam tanpa henti. Dan tentu
juga dapat terjadi pada saat weekend atau hari libur lainnya. Semua hal dan
pekerjaan yang dilakukan selalu membutuhkan jaringan dan koneksi internet. Maka
dari itu, kebutuhan apapun termasuk data, akan lebih baik, lebih efisien, dan
lebih cepat aksesnya jika menggunakan akses internet. Bagaimana cara memperoleh
data dari cloud system? Tentu saja melalui penyimpanan seperti Google Drive,
Microsoft One Drive, atau Dropbox jika Anda ingin sesuatu yang free. Namun
tentunya selalu ada batasan tertentu untuk segala hal yang gratis, seperti
misalnya terbatasnya storage yang diberikan kepada free user, serta limit
fitur-fitur lain yang dimiliki oleh platform tersebut.
Pada kenyataannnya, kebutuhan akan backup
tidak dapat dipungkiri lagi bagi segala jenis lapisan masyarakat. Mulai dari
bidang pekerjaan dan perkantoran, hingga bidang pendidikan dan entertainment
semua memiliki kebutuhan akses data yang cepat, mudah / simple dan efisien.
Selain berfungsi sebagai cadangan data, backup juga dapat berfungsi sebagai
sistem untuk melakukan restore data. Untuk memahami hal ini lebih lanjut, mari
kita simak penjelasan lebih lanjut dalam pembahasan artikel berikut ini.
Pengertian Backup
Untuk memahami tentang manfaat dan fungsi
backup secara keseluruhan, serta bagaimana cara backup dapat membantu Anda,
maka akan lebih baik apabila memahami terlebih dahulu tentang pengertian dari
backup itu sendiri. Backup adalah sebuah proses menduplikasi atau mengcopy
data-data dari satu perangkat atau media penyimpanan ke media, perangkat atau
sistem lain secara offline maupun online untuk mengamankan data dengan cara
menyalin data, agar ketika salah satu media penyimpanan rusak, hilang, atau
terkena vidrus, data-data penting yang dimiliki tidak ikut hilang, tidak rusak,
serta kapanpun dan dimanapun tetap dapat diakses dengan mudah.
Backup memiliki fungsi utama dan beberapa
fungsi lainnya. Fungsi backup data adalah menyelamatkan data-data dari resiko
kerusakan, data yang hilang atau tidak dapat diakses kembali. Data yang
tersimpan di tidak hanya satu media penyimpanan akan memberikan rasa aman
karena data tersimpan dengan benar. Backup juga dapat difungsikan sebagai
disaster recovery plan, yaitu untuk restore data. Pada dasarnya backup
bertujuan untuk mengembalikan data-data yang hilang, rusak, corrupt, maupun
terkena virus. Anda tidak akan pernah tahu hal-hal apa yang mungkin dapat
terjadi pada media penyimpanan Anda, maka akan lebih baik apabila memiliki
tidak hanya satu media penyimpanan data. Sehingga ketika sewaktu-waktu data
utama hilang, Anda masih dapat mengembalikan data-data secara penuh tanpa
adanya kerusakan maupun kehilangan.
Pengertian Restore
Restore berasal dari Bahasa Inggris yang
artinya mengembalikan. Sesuai dengan artinya, restore adalah proses
mengembalikan kembali sebuah data atau file ketempat semula. Jadi misalnya data
Anda terhapus secara tidak sengaja, maka Anda masih dapat mencari file data
tersebut dalam recycle bin komputer untuk kemudian dikembalikan ketempat lokasi
semula file itu berada, di suatu folder tertentu. Hal ini juga berlaku untuk
sistem maupun aplikasi yang telah terinstall. Lantas bagaimana jika data yang
terhapus tersebut sudah tidak berada dalam recycle bin padahal data tersebut
sangat penting, masih dibutuhkan dan tidak sengaja terhapus? Tentu saja solusi
terbaik adalah memiliki backup data di suatu media penyimpanan lainnya.
Fungsi Restore Data
Seperti prinsip backup, restore bersifat
untuk mengembalikan data, file, maupun system dalam keadaan semula. Ada dua
jenis restore data, yang pertama adalah system restore dan yang kedua adalah
system image backup. System storage data dilakukan untuk melakukan pengembalian
pengaturan software dan sistem aplikasi yang telah terinstall didalam sistem
komputer tanpa mempengaruhi data-data personal yang ada didalamnya. Jadi jika
ingin melakukan pengembalian konfigurasi program-program yang telah terhapus
menjadi seperti sedia kala, dapat melakukan system restore. Sedangkan system
image backup dilakukan untuk mengembalikan seluruh system aplikasi beserta
file-file personal berupa data dan media lainnya. Jadi tipe restore ini lebih
menyeluruh karena dapat mencakup restore data beserta sistemnya seperti sedia kala.
Fungsi restore seperti ini tentu saja untuk
mengembalikan data-data maupun sistem kedalam kedalam keadaan awal sebelum
terjadi reset maupun kerusakan program. Maka dari itu, apa perbedaan backup dan
restore? Secara prinsip, restore memang
hampir sama dengan backup yang memiliki tujuan untuk menyelamatkan data.
Bedanya, jika backup ini cara kerjanya dengan cara menduplikasi data, sedangkan
restore yang bertugas mengembalikan data maupun sistem sama seperti pada
keadaan awalnya.
Pengertian Backup Restore dan Recovery
Backup dan restore adalah hal yang saling
berkaitan dan saling mendukung satu sama lain. Backup memang memiliki arti dan
fungsi yang hampir mirip dengan restore yaitu menyelamatkan data-data. Untuk
membuat sebuah disaster recovery yang tepat, memang harus mempertimbangkan
untuk membuat disaster recovery plan yang baik. Disaster recovery plan ini
sebaiknya memang tidak hanya sekedar menyiapkan backup untuk membuat cadangan
data. Namun juga dalam waktu bersamaan juga menyiapkan sistem dan aplikasi yang
memungkinkan untuk melakukan restore data. Tujuannya adalah agar apabila ada
kemungkinan restore kurang berhasil dilakukan, yaitu dalam artian restore
kurang berhasil 100% karena mungkin masih ada beberapa data-data yang ingin
dikembalikan kedalam sistem dan storage namun masih ada yang kurang lengkap,
maka backup dapat mengatasi masalah tersebut dengan cara menyediakan data-data
yang kurang atau hilang tersebut. Maka dari itu sangat penting untuk melakukan
backup secara berkala dan rutin. Yaitu tergantung atas seberapa sering
data-data yang dimiliki terupdate atau diperbaharui. Semakin sering data
terupdate, maka Anda juga harus melakukan interval backup yang sama dengan
frekuensi update data tersebut. Dengan memiliki backup data yang terbaru, maka
jika terjadi kesalahan dalam restore, data-data Anda akan tetap update dan
terbaru. Satu hal yang penting adalah dengan membackup data-data dan file
sebelum data-data tersebut terkena serangan dan infeksi virus. Karena data-data
yang telah terinfeksi oleh virus akan ikut terbackup dan backup tersebut akan
menjadi sia-sia karena pada saat Anda mengakses atau mengambil data tersebut
dari media penyimpanan backup, data sudah dalam keadaan terinfeksi virus dan
bukan tidak mungkin juga bisa mengakibatkan kerusakan perangkat gadget, sistem
komputer, serta peralatan komputer yang digunakan.
Perbedaan Backup Restore dengan Recovery
Jika backup dan restore berfungsi untuk
mengembalikan data-data dan sistem seperti keadaan awal, fungsi recovery adalah
untuk memulihkan keadaan suatu sistem dalam berbagai kasus tertentu. Biasanya
suatu sistem menjadi rusak atau error dapat disebabkan melalui faktor internal
dan eksternal. Dari faktor internal misalnya karena kelalaian manusia / human
error, kerusakan hardware, maupun kurangnya maintenance dan perawatan.
Sedangkan faktor eksternal yang dapat mempengaruhi kerusakan sistem dapat
terjadi karena sistem terkena virus. Maka bagaimana caranya sistem tersebut
harus terbebas dan bersih dari infeksi virus tersebut agar sistem kembali dapat
beroperasi seperti keadaan semula dan dapat difungsikan dengan baik dan
maksimal. Biasanya anti virus digunakan untuk mencegah datangnya serangan
virus, atau bisa juga untuk meminimalisir dampak serangan virus terhadap
software maunpun hardware. Namun apa yang terjadi jika virus sudah terlanjur
masuk kedalam sistem? Tentu ada beberapa program yang digunakan untuk ‘mengusir’
atau ‘mematikan’ virus tersebut. Namun jika upaya tersebut masih juga belum
berhasil, apa yang bisa dilakukan? Biasanya hal yang dilakukan adalah dengan
cara mereset atau mengulang kembali sistem. Cara ini merupakan salah satu
langkah recovery untuk mengembalikan sistem kedalam keadaan awal sebelum rusak
atau error, serta menghapus virus yang ada didalam sistem tersebut.
Backup, Restore, dan Recovery Data di Masa
Mendatang
Ada yang dicari masyarakat digital di era
mendatang? Dalam ranah keamanan data, tentu saja proses backup yang lebih
cepat, perlindungan yang lebih baik untuk alat-alat virtual, serta solusi
pengarsipan / identifikasi untuk membantu mempermudah mengidentifikasi serta
menemukan data secara lebih cepat untuk melakukan backup dan keamanan data.
Selain itu kepentingan dan kebutuhan untuk melakukan recovery data akan tetap
diperlukan di masa mendatang, bahkan justru akan semakin tinggi. Mengapa?
Karena ancaman berbagai virus dan Ransomware yang juga selalu mengalami perubahan
dan kemajuan juga akan semakin mengkhawatirkan. Ransomware dapat menyerang
berbagai macam bidang kehidupan, mulai dari perkantoran, gadget dan smartphone,
smartcar, rumah sakit, hingga sekolah-sekolah. Maka dari itu kebutuhan
melindungi data dan sistem juga akan semakin tinggi. Dan backup adalah salah
satu base perlindungan paling dasar yang wajib dimiliki oleh semua individu
dalam masyarakat digital mendatang.
Cara Backup & Restore Windows Server
2012
Backup adalah Sesuatu hal yang sangat
penting, Kok bisa dikatakan sangat penting? karena sama saja artinya dengan
menyalin dan menyimpan data. Maka saat ada masalah atau gangguan kita bisa
merestore data kita & keadaan kembali normal seperti awal backup. Lalu apa
itu restore? restore yaitu memulihkan atau mengembalikan komputer sesuai
keadaan sembelumnya dengan menggunakan data yang sudah di Backup
Berikut adalah cara mengkonfigurasi Backup
& Restore di Windows Server 2012, Jadwal Backup otomatis ini bisa di atur
sesuai kemauan, jadi tidak perlu repot lagi harus membackup suatu waktu
1.
Klik Manage lalu pilih Add Server Roles and Features
2.
Pilih Role based or feature-based Installation karena kita
hanya akan menginstall pada satu server
3.
Pilih Select a server from the server pool
4.
Windows Server Backup tidak terdapat pada server roles,
namun termasuk dalam salah satu features, skip saja langkan ini dengan tidak
memilih apa apa
5.
Scroll kebawah dan pilih Windows Server Backup, kemudian
klik next.
6.
Klik install
Mengatur jadwal backup otomatis
1.
Buka Windows Server Backup pada menu Tools. lalu klik next
2.
Pilih Full Server untuk membackup seluruh server, atau bisa
juga membackup secara terpilih, hanya sebagian file saja
3.
Once a day untuk membackup data setiap hari sekali, dan
more then once a day itu untuk membackup data beberapa kali dalam 1 hari. jika
ingin pilihan ke 2 aturlah waktu untuk membackup
4.
Pilihlah tempat untuk menyimpan data backupan. ada 3
pilihan yaitu pada hardisk, yang kedua saya tidak tau, dan pada network. tapi
saya memilih yang ke 3
5.
Akan muncul popup yaitu memperingati bahwa ada data dengan
nama yang sama. maka iyain aja
6.
Masukan ke kolom Location dimana tempat untuk menyimpan
file seperti \\172.16.11.130, buatlah folder khusus dengan authentication untuk
menaruh file backup.
7.
Isilah id dan passwordnya lalu klik ok
8.
Konfirmasi lah, jika sudah klik finish
9.
Sudah selesai dan klik close
10.
Selesai
System Recovery Options
Mengenal System Recovery Options dalam
Windows 7
System Recovery Options adalah kumpulan
bermacam menu (group) pada Tools Windows, yang bisa digunakan untuk repair,
restore dan diagnostik problem sistem-dasar Windows. Dalam artikel sebelumnya
yang berjudul Startup Repair sudah disinggung sedikit tentang hal ini. System
Recovery Options sering disebut Windows Recovery Environment, atau disingkat
WinRE.
System Recovery Options hanya tersedia
dalam Windows 7, Vista, dan beberapa Windows Server.
Mulai dari Windows 8, System Recovery
Options ini diganti dengan Advanced Startup Options. Jika Anda menggunakan
Windows 8, silahkan baca artikel Menggunakan Automatic Repair Windows 8 untuk
meng-akses layar Advanced Startup Options Windows 8.
System Recovery Options tidak tersedia
dalam Windows XP. Yang tersedia adalah menu Repair Install (mirip dengan
Startup Repair pada Windows 7), dan menu Recovery Console (mirip Command Prompt
pada Windows 7).
Cara membuka System Recovery Options
Ada 3 (tiga) cara mengakses System
Recovery Options :
1.
Melalui Repair Your Computer pada menu Advanced Boot
Options. Silahkan membaca artikel Startup Repair.
2.
Melalui CD/DVD Windows Installer (boot dari CD/DVD
3.
Melalui System Repair disc, jika dua cara diatas tidak
memungkinkan. System Repair Disc bisa dibuat pada pc lain (Win 7), kemudian
digunakan untuk booting dan membuka System Recovery Options pada pc yang
bermasalah.
Menu System Recovery Options Windows 7
Menu dalam System Recovery Options
System Recovery sendiri adalah kumpulan
menu, berarti menjalankan System Recovery Options adalah menjalankan salah satu
menu didalamnya. Berikut adalah menu yang tersedia. Klik gambar untuk size
lebih besar.
Startup Repair : Adalah menu yang bisa
melakukan perbaikan secara otomatis atas berbagai masalah yang menyebabkan
Windows tidak bisa start dengan benar (gagal booting atau gagal loading).
System Restore : menu ini akan menjalankan
System Restore yang ada di dalam Windows (normal mode). Berarti System Restore
tsb bisa dijalankan dari "luar" Windows dengan menjalankannya dari
System Recovery Options ini. Sangat menguntungkan jika Windows tidak dapat
loading dengan benar.
System Image Recovery : adalah tool untuk
me-restore komputer menggunakan file backup-lengkap-harddisk yang sudah dibuat
sebelumnya. Ini merupakan cara bagus untuk recovery sistem, jika semua cara
telah gagal. Tentu sangat tergantung apakah kita selalu membuat complete backup
disaat pc dalam kondisi normal. Jika tidak, maka tool ini akan tidak berguna
sama sekali.
Windows Memory Diagnostic : sering
disingkat WMD, adalah sebuah program Test memory dari Microsoft. Problem memory
(RAM) dapat menyebabkan banyak masalah loading Windows, maka tool ini akan
sangat berguna untuk memeriksa kondisi kesehatan memory (RAM) yang digunakan.
Menu Windows Memory Diagnostic tidak bisa dijalankan langsung dari System
Recovery Options. Saat memilih menu ini, akan muncul pilihan untuk langsung
me-restart pc dan otomatis menjalankan Windows Memory Diagnostic, atau menu ini
akan berjalan otomatis kapanpun kita restart pc. Intinya, menu ini akan
berjalan setelah melalui tahap restart.
Command Prompt : menu Command Prompt dalam
System Recovery Options pada dasarnya adalah sama seperti jika kita menjalankan
Command Prompt dari dalam Windows 7 pada level Administrator.
Sebagian besar perintah (DOS Command) di
dalam Windows, juga tersedia dalam Command Prompt pada System Recovery Options
ini.
Command Prompt ini bisa digunakan untuk
menjalankan suatu tool (utility) tertentu diluar lingkungan Windows. Contohnya,
menjalankan tool System File Checker saat booting Windows, untuk memperbaiki
kerusakan file sistem yang terjadi.
Note :
1.
Dalam menjalankan Command Prompt di atas, harap
diperhatikan drive letter tempat Windows ter-instal mungkin akan berbeda dengan
drive letter di dalam Windows Explorer (yang biasanya C:\).
2.
Contoh, di dalam Windows (explorer) biasanya dinyatakan drive C:\ sebagai tempat
instalasi Windows. Tetapi di dalam System Recovery Options (bisa) tampil di
drive D:\, karena dalam instalasi Windows 7 sering dibuat juga hidden-partition
"System Reserve (100MB)". Perhatikan hal ini jika menjalankan menu
Command Prompt.
3.
System Recovery Options menampilkan informasi ini dalam sub
heading (dibagian atas) pada layar menu System Recovery Options. Biasanya
tertulis seperti ini : Operating System : Windows 7 on (D:) Local Disk. Lihat
gambar diatas.
4.
Windows Memory Diagnostic bisa di-download dan dijalankan
tersendiri pada pc yang sedang menjalankan Windows selain Windows 7.
Solusi Pemulihan
Ada beberapa cara untuk memulihkan data
yang bermasalah (ter-update) atau bahkan terhapus. Mulai dari cara restore file
backup sampai dengan mengandalkan software SQL Recovery.
1. Menggunakan Cara Restore File Backup
Cara umum dan sederhana yang mungkin dapat
dilakukan untuk menangani operasi UPDATE dan DELETE yang tidak disengaja adalah
mengandalkan file backup database. Solusi ini dapat diimplementasikan dengan
berbagai cara seperti:
Restore file backup terakhir ke server
yang sama tapi dengan nama yang berbeda. Pastikan file backup terakhir dibuat
sebelum Anda melakukan kesalahan operasi UPDATE dan DELETE.
Cari data yang bermasalah (ter-update) dan
yang terhapus. Jika ada, Anda dapat mengambilnya dan mengembalikannya ke
database yang bermasalah.
Skenario yang disebutkan di atas hanya
dapat dilakukan jika Anda memiliki file backup yang dibuat sebelum Anda
melakukan kesalahan operasi UPDATE dan DELETE. Dalam kebanyakan kasus solusi
ini gagal karena alasan:
Tidak melakukan backup database otomatis
Bertambahnya data baru yang dihasilkan
oleh pengguna yang masih menggunakan aplikasi yang menyimpan data di database
tersebut.
Baca Juga:
Hasil Penilaian 5 Code Editor Terbaik 2019
Anda juga dapat menggunakan fungsi
fn_dblog untuk membantu Anda dalam membaca log transaksi SQL Server dan
menelusuri data yang bermasalah (ter-update) atau data yang terhapus secara
tidak sengaja, tapi data yang ditampilkan sangat acak dan sulit untuk
memulihkan data yang sudah terhapus.
2. Menggunakan ApexSQL Recover
Ada solusi alternatif jika Anda memang
tidak memiliki file backup database yang bermasalah. Anda dapat menggunakan
ApexSQL Recover. Cara ApexSQL Recover memulihkan data yang hilang dengan cara
membaca file data database .MDF dan file log transaksi .LDF.
Bagian ini kita akan melakukan demo
pemulihan data yang bermasalah (ter-update) atau terhapus (anggap saja dengan
tidak sengaja).
1. Buat Contoh Database dan Tabel
Buka SQL Management Studio dan kueri baru
untuk membuat contoh database dan satu tabel mengunakan perintah SQL dibawah
ini:
/*
*
Buat contoh database
*
dengan nama "DisasterRecovery"
**/
USE [master]
GO
CREATE DATABASE DisasterRecovery
GO
ALTER DATABASE DisasterRecovery SET
RECOVERY FULL
GO
/*
*
Tambahkan satu tabel
*
dengan nama "Employee"
**/
USE DisasterRecovery
GO
CREATE TABLE dbo.Employee (
EmployeeId
INT IDENTITY(1,1) NOT NULL,
Name
VARCHAR(150) NULL,
Department
VARCHAR(50) NULL,
Active
BIT NULL,
CONSTRAINT
PK_Employee PRIMARY KEY CLUSTERED (EmployeeId ASC)
WITH
(PAD_INDEX = OFF, STATISTICS_NORECOMPUTE = OFF, IGNORE_DUP_KEY = OFF,
ALLOW_ROW_LOCKS = ON, ALLOW_PAGE_LOCKS = ON) ON [PRIMARY]
) ON [PRIMARY]
GO
CATATAN
Dalam demonstrasi ini, saya menggunakan
Microsoft SQL Server 2017 Enterprise di Windows 10.
2. Tambahkan Contoh Data
Untuk menambahkan contoh data ke tabel
dbo.Employee, Anda dapat menjalankan perintah dibawah ini:
/*
*
Tambahkan contoh data
**/
USE DisasterRecovery
GO
INSERT INTO dbo.Employee (Name,
Department, Active) VALUES
('FAIQ AHMAD FAUZI', 'Accounting', '1'),
('FARID ARIF NASRULLAH', 'Accounting',
'1'),
('FITRIA RAHMAWATI AZZAHRA', 'Accounting',
'1'),
('HAIBA MUHAMMAD NURWAHID', 'Accounting',
'1'),
('HANA LUTFIANA ZULFA', 'Accounting',
'1'),
('HERNI JULIANTI', 'Finance', '1'),
('HESTI SRI WULANDARI', 'Finance', '1'),
('HILMA QANIA RAHMAN', 'Finance', '1'),
('IHFAZIELLAH YAHFAZKI', 'Finance', '1'),
('IIF NUR ARIFIN', 'Finance', '1'),
('IMELDA JANUAR', 'IT', '1'),
('IMRON ROSADI', 'IT', '1'),
('IRDAM APRILHADI', 'IT', '1'),
('IZLAL MULKI RAMADHAN', 'IT', '1'),
('MIRAA SHOFIYAH', 'IT', '1')
GO
Sampai tahap ini Anda dapat memeriksa dan
memastikan bahwa data sudah masuk ke tabel dbo.Employee dengan menjalankan
perintah dibawah ini:
USE DisasterRecovery
GO
SELECT * FROM dbo.Employee
-- Output: Menampilkan 15 baris data
pegawai
3. Hapus Beberapa Baris Data
Dalam tahap ini Anda dapat menghapus
beberapa baris data. Anggap saja terhapus dengan tidak sengaja. Pastikan ID baris
data (nilai pada kolom EmployeeId) yang akan dihapus di salin (ke notepad),
tujuannya agar kita dapat mencari data yang terhapus berdasarkan EmployeeId.
Kita akan mencoba hapus 3 baris data dengan nilai EmployeeId: 2, 4 dan 8.
USE DisasterRecovery
GO
-- Menghapus data employee dimana
EmployeeId memiliki nilai 2, 4, 8
DELETE FROM dbo.Employee WHERE EmployeeId
IN (2, 4, 8)
GO
Anda dapat menjalankan perintah SELECT
untuk memastikan bahwa ID 2, 4 dan 8 sudah tidak ada pada tabel dbo.Employee.
4. Kembalikan Data yang Terhapus
Anda dapat membuka ApexSQL Recover dan
pilih menu recover Transaction Log Data. And akan dimintai kredensial untuk
mengakses SQL Server; kemudian pilih database DisasterRecovery seperti gambar
dibawah ini:
Kredensial ApexSQL Recover
Masukan kredensial SQL Server Anda.
PENTING
Jika ApexSQL Recover menutup sendiri atau
force close pada saat mengklik tombol Next, ulangi buka ApexSQL Recover
kemudian masukan ulang kredensial SQL Server. Kemungkinan besar ini bug atau
bisa jadi belum sepenuhnya stabil dengan versi SQL Server 2017. Tapi setelah
diulangi, ApexSQL Recover berhasil masuk.
Baca Juga:
Konversi dan Optimasi Gambar ke JPG dengan Jpeg.io
Pada halaman wizard selanjutnya (seperti
gambar dibawah ini), Anda akan diminta untuk memilih file data log. Disana Anda
dapat menambahkan jika memang Anda memiliki file backup data log sebelumnya.
ApexSQL Recover Pilih Data Log
Menentukan file Log Transaksi yang
tersedia.
Setelah menentukan log transaksi, Anda
akan diminta untuk memilih output atau cara apa yang Anda inginkan untuk
memulihkan data. Anda dapat memilih Open result in grid; artinya Anda dapat
menelusuri catatan log transaksi (operasi INSERT, UPDATE dan DELETE) dan
memilih data yang akan dikembalikan.
ApexSQL Recover Select Output
Pilih output untuk menampilkan atau
mengembalikan data.
Kemudian Anda akan diminta untuk memfilter
data. Ada dapat mengingat baik-baik tanggal dan jam pada saat melakukan
kesalahan operasi. Filter ini akan mempersempit data yang akan ditampilkan.
Setelah melalui proses ini, Anda dapat melanjutkan dengan menekan tombol
Finish.
ApexSQL Select Filter
Tentukan tanggal dan jam kejadian untuk
memfilter data.
Terakhir Anda dapat melihat catatan log
transaksi selama database tersebut beroperasi (digunakan). Anda dapat
menyeleksi data mana yang akan dikembalikan, kemudian pilih Create undo script
di menu klik kanan untuk menghasilkan kueri operasi INSERT ke tabel
dbo.Employee (mengembalikan data). Atau Anda dapat menggunakan tombol Undo
Script dibawah sebelah kiri Anda untuk melihat undo script berdasarkan data
yang dipilih.
ApexSQL Recover Result
3 baris data yang dihapus (ID 2, 4, 8)
tercatat di log transaksi.
ApexSQL Recover Undo Script
Anda dapat menyalin dan menjalankan kueri
baru Undo Script di SQL Server Management Studio untuk mengembalikan data.
Dalam hal ini perintah yang akan dijalankan seperti dibawah ini:
-- This
UNDO script was generated with ApexSQL Recover 2018.02.1198 on 2019-05-03
01:33:16.376
-- NOTE:
Operations in UNDO scripts are always output in descending order.
-- SERVER
SKELETON
-- DATABASE
DisasterRecovery
-- DELETE
(00000024:0000022B:0006) done at 2019-05-02 23:56:28.490 by sa in transaction
0000:000003AF (Committed)
SET IDENTITY_INSERT [dbo].[Employee] ON
INSERT INTO [dbo].[Employee]
([EmployeeId], [Name], [Department], [Active]) VALUES (8, N'HILMA QANIA RAHMAN'
COLLATE Latin1_General_CI_AS, N'Finance' COLLATE Latin1_General_CI_AS, 1)
-- DELETE
(00000024:0000022B:0005) done at 2019-05-02 23:56:28.490 by sa in transaction
0000:000003AF (Committed)
INSERT INTO [dbo].[Employee]
([EmployeeId], [Name], [Department], [Active]) VALUES (4, N'HAIBA MUHAMMAD
NURWAHID' COLLATE Latin1_General_CI_AS, N'Accounting' COLLATE
Latin1_General_CI_AS, 1)
-- DELETE
(00000024:0000022B:0002) done at 2019-05-02 23:56:28.490 by sa in transaction
0000:000003AF (Committed)
INSERT INTO [dbo].[Employee]
([EmployeeId], [Name], [Department], [Active]) VALUES (2, N'FARID ARIF
NASRULLAH' COLLATE Latin1_General_CI_AS, N'Accounting' COLLATE
Latin1_General_CI_AS, 1)
SET IDENTITY_INSERT [dbo].[Employee] OFF
GO
-- FINISHED
ON 2019-05-03 01:33:16.377
-- TOTAL
OPERATIONS PROCESSED 3
-- END
OF FILE
Setelah Anda menjalankan Undo Script
diatas, Anda dapat memeriksa bahwa data yang sudah terhapus dapat dikembalikan
dengan cara menggunakan perintah SELECT:
USE DisasterRecover
GO
SELECT * FROM dbo.Employee
-- Output: 3 baris data yang dihapus
(tidak disengaja) telah kembali
Demikianlah yang dapat saya sampaikan mengenai materi yang menjadi bahasan ini, tentunya banyak kekurangan dan kelemahan kerena terbatasnya pengetahuan kurangnya rujukan atau referensi yang kami peroleh hubungannya dengan ini. Penulis banyak berharap kepada para pembaca yang budiman memberikan kritik saran yang membangun. Semoga tulisan ini dapat bermanfaat bagi para pembaca khususnya pada penulis.
Referensi :
http://blog.wowrack.co.id/2017/11/backup-restore-dan-recovery-data.html
https://rahadd.blogspot.com/2016/11/cara-backup-restore-windows-server-2012.html
http://kangtokkomputer.weebly.com/system-recovery-options.html
https://breakpoin.com/mengembalikan-data-yang-terhapus-di-sql-server/
https://jalantikus.com/tips/software-recovery-data-gratis-terbaik/
https://blogs.business.microsoft.com/id-id/2017/01/19/tips-mengembalikan-data-hilang-terhapus-di-komputer/
http://blog.wowrack.co.id/2017/11/backup-restore-dan-recovery-data.html
https://rahadd.blogspot.com/2016/11/cara-backup-restore-windows-server-2012.html
http://kangtokkomputer.weebly.com/system-recovery-options.html
https://breakpoin.com/mengembalikan-data-yang-terhapus-di-sql-server/
https://jalantikus.com/tips/software-recovery-data-gratis-terbaik/
https://blogs.business.microsoft.com/id-id/2017/01/19/tips-mengembalikan-data-hilang-terhapus-di-komputer/
Comments
Post a Comment