PTSC 3.1
TUGAS PENGANTAR TEKNOLOGI SISTEM CERDAS KE- 3.1
JUM'AT, 22 NOVEMBER 2019
DOSEN PEMBIMBING : DONIE MARGAVIANTO, SKOM.,MMSI
Putri Amalia
17117223 - 3KA20
Sistem Informasi
Fakultas Ilmu Komputer dan Teknologi Informasi
Universitas Gunadarma
Putri Amalia
17117223 - 3KA20
Sistem Informasi
Fakultas Ilmu Komputer dan Teknologi Informasi
Universitas Gunadarma
========================================================
Sistem pakar pertama kali dikembangkan oleh komunitas AI pada pertengahan tahun 1960. Sistem pakar yang muncul pertama kali adalah General Purpose Problem Solver (GPS) yang dikembangkan oleh Newel & Simon (Turban, 1995).
Tujuan Sistem Pakar
Sistem Pakar
Pengertian Sistem Pakar
Sistem pakar (expert system) adalah sistem yang berusaha mengadopsi pengetahuan manusia ke komputer, agar komputer dapat menyelesaikan masalah seperti yang biasa dilakukan oleh para ahli, dan sistem pakar yang baik dirancang agar dapat menyelesaikan suatu permasalahan tertentu dengan meniru kerja dari para ahli (Kusumadewi,2003:109).
Sistem Pakar(dalam bahasa Inggris: en:expert system) adalah sistem informasi yang berisi pengetahuan seorang pakar sehingga dapat digunakan untuk konsultasi. Pengetahuan seorang pakar yang dimiliki oleh Sistem Pakar ini digunakan sebagi dasar untuk menjawab pertanyaan (konsultasi).
Kepakaran (dalam bahasa Inggris: expertise) adalah pengetahuan yang ekstensif dan spesifik, yang diperoleh melalui rangkaian pelatihan, membaca atau menerima informasi, dan pengalaman. Pengetahuan inilah yang bisa membuat sebuah Sistem Pakar bisa mengambil keputusan secara lebih tepat dan lebih cepat daripada sistem non-pakar dalam memecahkan problem-problem yang bersifat kompleks. Kepakaran mempunyai sifat berjenjang. Pakar top memiliki pengetahuan lebih banyak daripada pakar yunior.
Tujuan Sistem Pakar adalah mentransfer kepakaran seorang pakar ke komputer, kemudian melanjutkannya dari komputer ke orang lain (yang bukan pakar).
Sistem pakar adalah suatu program komputer yang mengandung pengetahuan dari satu atau lebih pakar manusia mengenai suatu bidang spesifik. Jenis program ini pertama kali dikembangkan oleh periset kecerdasan buatan pada dasawarsa 1960-an dan 1970-an dan diterapkan secara komersial selama 1980-an. Bentuk umum sistem pakar adalah suatu program yang dibuat berdasarkan suatu set aturan yang menganalisis informasi (biasanya diberikan oleh pengguna suatu sistem) mengenai suatu kelas masalah spesifik serta analisis matematis dari masalah tersebut. Tergantung dari desainnya, sistem pakar juga mampu merekomendasikan suatu rangkaian tindakan pengguna untuk dapat menerapkan koreksi. Sistem ini memanfaatkan kapabilitas penalaran untuk mencapai suatu simpulan.
Sistem pakar pertama kali dikembangkan oleh komunitas AI pada pertengahan tahun 1960. Sistem pakar yang muncul pertama kali adalah General Purpose Problem Solver (GPS) yang dikembangkan oleh Newel & Simon (Turban, 1995).
Sistem pakar adalah suatu sistem komputer yang bisa menyamai atau meniru kemampuan seorang pakar. Pakar yang dimaksud disini adalah orang yang mempunyai keahlian khusus yang dapat menyelesaikan masalah yang tidak dapat diselesaikan orang awam. Contohnya dokter, mekanik, psikolog, dan lain-lain.
Tujuan Sistem Pakar
Sistem pakar (expert system) sendiri merupakan paket perangkat lunak atau paket program komputer yang ditujukan sebagai penyedia nasihat dan sarana bantu dalam memecahkan masalah di bidang-bidang spesialisasi tertentu seperti sains, perekayasaan, matematika, kedokteran, pendidikan dan sebagainya. Sistem pakar merupakan merupakan subset dari Artificial Intelegence (Arhami, 2005).
Pada dasarnya sistem pakar diterapkan untuk mendukung aktivitas pemecahan masalah. Beberapa aktivitas pemecahan masalah yang dimaksud seperti (Lestari, 2012):
Pada dasarnya sistem pakar diterapkan untuk mendukung aktivitas pemecahan masalah. Beberapa aktivitas pemecahan masalah yang dimaksud seperti (Lestari, 2012):
- Interpretasi. Membuat kesimpulan atau deskripsi dari sekumpulan data mentah. Pengambilan keputusan dari hasil observasi, termasuk pengenalan ucapan, analisis citra, interpretasi sinyal, dll.
- Prediksi. Memproyeksikan akibat-akibat yang dimungkinkan dari situasi-situasi tertentu. Contoh: prediksi demografi, prediksi ekonomi, dll.
- Diagnosis. Menentukan sebab malfungsi dalam situasi kompleks yang didasarkan pada gejala-gejala yang teramati diagnosis medis, elektronis, mekanis, dll.
- Perancangan (desain). Menentukan konfigurasi komponen-komponen sistem yang cocok dengan tujuan-tujuan kinerja tertentu yang memenuhi kendala-kendala tertentu. Contoh: perancangan layout sirkuit, bangunan.
- Perencanaan. Merencanakan serangkaian tindakan yang akan dapat mencapai sejumlah tujuan dengan kondisi awal tertentu. Contoh: perencanaan keuangan, militer, dll.
- Monitoring. Membandingkan hasil pengamatan dengan kondisi yang diharapkan. Contoh: computer aided monitoring system.
- Debugging. Menentukan dan menginterpretasikan cara-cara untuk mengatasi malfungsi. Contoh: memberikan resep obat terhadap kegagalan.
- Instruksi. Mendeteksi dan mengoreksi defisiensi dalam pemahaman domain subjek. Contoh: melakukan instruksi untuk diagnosis dan debugging.
- Kontrol. Mengatur tingkah laku suatu environment yang kompleks. Contoh: melakukan kontrol terhadap interpretasi, prediksi, perbaikan dan monitoring kelakukan sistem.
Tipe-tipe Sistem Pakar
Tipe–tipe sistem pakar berdasarkan struktur program, ada 3 tipe yaitu:
1. Program mandiri
Sistem pakar yang murni dan berdiri sendiri, artinya program utamanya tanpa mengandung subroutine yang memakai algoritma konvensional.
Sistem pakar yang murni dan berdiri sendiri, artinya program utamanya tanpa mengandung subroutine yang memakai algoritma konvensional.
2. Program terkait
Sistem pakar yang dikelilingi program lainnya, artinya sebuah subroutine yang akan dipanggil oleh program utama.
Sistem pakar yang dikelilingi program lainnya, artinya sebuah subroutine yang akan dipanggil oleh program utama.
3. Program terhubungkan
Sistem pakar yang merupakan program yang dapat berhubungan dengan paket program lainnya
Sistem pakar yang merupakan program yang dapat berhubungan dengan paket program lainnya
Klasifikasi Sistem Pakar
Klasifikasi sistem pakar berdasarkan kegunaannya :
Klasifikasi sistem pakar berdasarkan kegunaannya :
1. Diagnosis
Digunakan untuk merekomendasikan obat untuk orang sakit, kerusakan mesin, kerusakan rangkaian elektronik. Menemukan apa masalah/kerusakan yang terjadi. Menggunakan pohon keputusan (decision tree) sebagai representasi pengetahuannya.
Digunakan untuk merekomendasikan obat untuk orang sakit, kerusakan mesin, kerusakan rangkaian elektronik. Menemukan apa masalah/kerusakan yang terjadi. Menggunakan pohon keputusan (decision tree) sebagai representasi pengetahuannya.
2. Pengajaran
Digunakan untuk kegiatan pengajaran, mulai dari SD sampai dengan perguruan tinggi. Membuat diagnosa apa penyebab kekurangan siswa, kemudian memberikan cara untuk memperbaikinya.
Digunakan untuk kegiatan pengajaran, mulai dari SD sampai dengan perguruan tinggi. Membuat diagnosa apa penyebab kekurangan siswa, kemudian memberikan cara untuk memperbaikinya.
3. Interpretasi
Digunakan untuk menganalisa data yang tidak lengkap, tidak teratur dan data yang kontradiktif, misalnya untuk interpretasi citra.
Digunakan untuk menganalisa data yang tidak lengkap, tidak teratur dan data yang kontradiktif, misalnya untuk interpretasi citra.
4. Prediksi
Digunakan untuk melakukan peramalan suatu keadaan dengan ditunjang oleh data yang diperoleh sebelumnya, sistem ini dapat memberikan kemungkinan penyelesaian tertentu. Contoh: prediksi masa tanam, untuk peramalan cuaca.
Digunakan untuk melakukan peramalan suatu keadaan dengan ditunjang oleh data yang diperoleh sebelumnya, sistem ini dapat memberikan kemungkinan penyelesaian tertentu. Contoh: prediksi masa tanam, untuk peramalan cuaca.
5. Perencanaan
Mulai dari perencanaan mesin-mesin sampai dengan manajemen bisnis. Untuk menghemat biaya, waktu dan material, sebab pembuatan model sudah tidak diperlukan lagi. Contoh : sistem konfigurasi komputer.
Mulai dari perencanaan mesin-mesin sampai dengan manajemen bisnis. Untuk menghemat biaya, waktu dan material, sebab pembuatan model sudah tidak diperlukan lagi. Contoh : sistem konfigurasi komputer.
6. Kontrol
Digunakan untuk mengontrol kegiatan yang membutuhkan presisi waktu tinggi. Contoh : pengontrolan pada industri-industri berteknologi tinggi.
Digunakan untuk mengontrol kegiatan yang membutuhkan presisi waktu tinggi. Contoh : pengontrolan pada industri-industri berteknologi tinggi.
Struktur Sistem Pakar
Sistem pakar terdiri dari 2 bagian kelompok, yaitu: lingkungan pengembangan (development environment) dan lingkungan konsultasi (consultation environment). Lingkungan pengembangan digunakan sebagai pembangun sistem pakar baik dari segi pembangun komponen maupun basis pengetahuan. Lingkungan konsultasi digunakan oleh seseorang yang bukan ahli untuk berkonsultasi.
Sistem pakar terdiri dari 2 bagian kelompok, yaitu: lingkungan pengembangan (development environment) dan lingkungan konsultasi (consultation environment). Lingkungan pengembangan digunakan sebagai pembangun sistem pakar baik dari segi pembangun komponen maupun basis pengetahuan. Lingkungan konsultasi digunakan oleh seseorang yang bukan ahli untuk berkonsultasi.
Tahapan Pembuatan Sistem Pakar
Proses dalam pembuatan sebuah program sistem pakar melibatkan beberapa unsur, unsur yang paling berinteraksi yaitu perekayasaan pengetahuan (Knowledge enginer), pakar pada bidang keahlian (domain expert), dan pemakai akhir atau pemakai sistem pakar yang diinginkan untuk dibuat (end user). Tentunya dengan melalui proses dan langkah tahapan dari sistem pakar itu sendiri.
Proses dalam pembuatan sebuah program sistem pakar melibatkan beberapa unsur, unsur yang paling berinteraksi yaitu perekayasaan pengetahuan (Knowledge enginer), pakar pada bidang keahlian (domain expert), dan pemakai akhir atau pemakai sistem pakar yang diinginkan untuk dibuat (end user). Tentunya dengan melalui proses dan langkah tahapan dari sistem pakar itu sendiri.
gambar tahapan pembuatan sistem pakar
1. Identifikasi Masalah
Identifikasi masalah merupakan tahapan mengidentifikasi permasalahan yang akan dikaji, dalam hal ini adalah batasan masalah yang akan dikaji, menentukan pakar yang terlibat, dan sumberdaya yang diperlukan (seperti waktu, biaya dan fasilitas komputerisasi) dan tujuan yang akan dicapai. Sebaiknya permasalahan yang akan dikaji bersifat sempit tapi kompleks (mendalam).
Pada tahapan ini pengembangan pengetahuan dapat menentukan masalah secara umum dan memilih pakar terlebih dahulu, kemudian mendiskusikannya dengan pakar tersebut untuk menentukan batasan masalah yang akan dikaji.
Identifikasi masalah merupakan tahapan mengidentifikasi permasalahan yang akan dikaji, dalam hal ini adalah batasan masalah yang akan dikaji, menentukan pakar yang terlibat, dan sumberdaya yang diperlukan (seperti waktu, biaya dan fasilitas komputerisasi) dan tujuan yang akan dicapai. Sebaiknya permasalahan yang akan dikaji bersifat sempit tapi kompleks (mendalam).
Pada tahapan ini pengembangan pengetahuan dapat menentukan masalah secara umum dan memilih pakar terlebih dahulu, kemudian mendiskusikannya dengan pakar tersebut untuk menentukan batasan masalah yang akan dikaji.
2. Tahapan Konseptualisasi
Konseptualisasi merupakan tahapan dimana pakar menentukan konsep yang akan dikembangkan menjadi sistem pakar dengan bantuan pengetahuan yang sudah ada. Dari konsep-konsep tersebut akan dirinci seluruh kegiatan-kegiatan apa saja yang akan dilakukan dan mengkaji hal-hal yang berhubungan dalam pembuatan sistem pakar itu sendiri, serta menyusun mekanisme pengendalian yang diperlukan untuk mencapai suatu solusi.
Konseptualisasi merupakan tahapan dimana pakar menentukan konsep yang akan dikembangkan menjadi sistem pakar dengan bantuan pengetahuan yang sudah ada. Dari konsep-konsep tersebut akan dirinci seluruh kegiatan-kegiatan apa saja yang akan dilakukan dan mengkaji hal-hal yang berhubungan dalam pembuatan sistem pakar itu sendiri, serta menyusun mekanisme pengendalian yang diperlukan untuk mencapai suatu solusi.
3. Tahapan Formalisasi
Pada tahapan formalisasi dilakukan pemilihan teknik yang tepat dan benar untuk digunakan oleh perancang sistem pakar di dalam pengembangan sistem pakar tersebut di antaranya adalah struktur data, cara atau teknik inferensi dan mempresentasikan pengetahuan, strategi, kontrol serta peralatan pengembangan yang digunakan.
Pada tahapan formalisasi dilakukan pemilihan teknik yang tepat dan benar untuk digunakan oleh perancang sistem pakar di dalam pengembangan sistem pakar tersebut di antaranya adalah struktur data, cara atau teknik inferensi dan mempresentasikan pengetahuan, strategi, kontrol serta peralatan pengembangan yang digunakan.
4. Tahapan Implementasi
Pada tahapan ini dilakukan penterjemahan hasil formalisasi kedalam bentuk format program, yang disesuaikan dengan peralatan pengembangan sistem pakar.
Pada tahapan ini dilakukan penterjemahan hasil formalisasi kedalam bentuk format program, yang disesuaikan dengan peralatan pengembangan sistem pakar.
5. Tahapan Dokumentasi
Tahapan dokumentasi adalah tahapan akhir dimana program sistem pakar yang telah dibangun harus didokumentasikan, karena dengan didokumentasikan sebuah program sistem pakar tersebut menjadi lebih baik, maka apabila suatu saat di perlukan atau terjadi permasalahan pada programnya akan mudah untuk mencarinya.
Tahapan dokumentasi adalah tahapan akhir dimana program sistem pakar yang telah dibangun harus didokumentasikan, karena dengan didokumentasikan sebuah program sistem pakar tersebut menjadi lebih baik, maka apabila suatu saat di perlukan atau terjadi permasalahan pada programnya akan mudah untuk mencarinya.
6. Tahapan Pengujian
Pada tahapan ini sistem pakar yang telah dibuat kemudian diuji coba dengan para pakarnya untuk mencari kemungkinan kesalahan yang bisa terjadi dan melakukan perbaikan apabila diperlukan. Sehingga hasil dari sistem pakar tersebut benar-benar sesuai dengan keinginan, yaitu sebuah sistem pakar yang lengkap dan akurat serta dapat memberikan solusi terhadap masalah yang dihadapi sistem pakar tersebut.
Pada tahapan ini sistem pakar yang telah dibuat kemudian diuji coba dengan para pakarnya untuk mencari kemungkinan kesalahan yang bisa terjadi dan melakukan perbaikan apabila diperlukan. Sehingga hasil dari sistem pakar tersebut benar-benar sesuai dengan keinginan, yaitu sebuah sistem pakar yang lengkap dan akurat serta dapat memberikan solusi terhadap masalah yang dihadapi sistem pakar tersebut.
Kelebihan Sistem Pakar
Secara garis besar, banyak manfaat yang dapat diambil dengan adanya sistem pakar, antara lain:
1. Memungkinkan orang awam bisa mengerjakan pekerjaan para ahli.
2. Bisa melakukan proses secara berulang secara otomatis.
3. Menyimpan pengetahuan dan keahlian para pakar.
4. Meningkatkan output dan produktivitas.
5. Meningkatkan kualitas.
6. Mampu mengambil dan melestarikan keahlian para pakar (terutama yang termasuk keahlian langka).
7. Mampu beroperasi dalam lingkungan yang berbahaya.
8. Memiliki kemampuan untuk mengakses pengetahuan.
9. Memiliki reliabilitas.
10. Meningkatkan kapabilitas sistem komputer.
11. Memiliki kemampuan untuk bekerja dengan informasi yang tidak lengkap dan mengandung ketidakpastian.
12. Sebagai media pelengkap dalam pelatihan.
13. Meningkatkan kapabilitas dalam penyelesaian masalah.
Kelemahan Sistem Pakar
Di samping memiliki beberapa keuntungan, sistem pakar juga memiliki beberapa kelemahan, antara lain:
1. Biaya yang diperlukan untuk membuat dan memeliharanya relatif mahal karena diperlukan banyak data.
2. Dibutuhkan admin khusus yang selalu memperbaharui pengetahuan pada sistem pakar sesuai perkembangan di bidang keahliannya.
3. Pengembangan perangkat lunak sistem pakar lebih sulit dibandingkan perangkat lunak konvensional.
4. Sulit dikembangkan.
5. Membutuhkan waktu yang lama untuk membuatnya.
Demikianlah yang dapat saya sampaikan mengenai materi yang menjadi bahasan ini, tentunya banyak kekurangan dan kelemahan kerena terbatasnya pengetahuan kurangnya rujukan atau referensi yang kami peroleh hubungannya dengan ini. Penulis banyak berharap kepada para pembaca yang budiman memberikan kritik saran yang membangun. Semoga tulisan ini dapat bermanfaat bagi para pembaca khususnya pada penulis.
Referensi
https://en.wikipedia.org/wiki/Expert_system
https://link.springer.com/chapter/10.1007/978-3-642-77971-8_2
https://www.geeksforgeeks.org/expert-systems/
https://www.britannica.com/technology/expert-system
https://www.quora.com/What-programming-language-is-suitable-for-an-expert-system
https://en.wikipedia.org/wiki/Expert_system
https://link.springer.com/chapter/10.1007/978-3-642-77971-8_2
https://www.geeksforgeeks.org/expert-systems/
https://www.britannica.com/technology/expert-system
https://www.quora.com/What-programming-language-is-suitable-for-an-expert-system
Comments
Post a Comment