ILMU BUDAYA DASAR - 11
TUGAS ILMU BUDAYA DASAR (IBD) KE-11
JUM’AT,
8 JUNI 2018
DOSEN PEMBIMBING : YENI NURAENI
========================================================
Soal :
1.
Apa yang anda ketahui tentang "
Harapan" ?
2.
Apa yang menjadi harapan Anda dalam hidup ?
Dalam Buku Filsafat Ilmu, Dr. Yuyun menjelaskan
tentang tiga teori kebenaran yaitu :
a.
Teori Koherensi Atau Konsistensi
b.
Teori Korespondensi
c.
Teori Pragmatis
3.
Jelaskan dan berikan contoh dalam kehidupan
tentang implementasi teori-teori tersebut !
4.
Jelaskan tentang berbagai kepercayaan berikut
ini dan bagaimana usaha meningkatkannya :
a.
Kepercayaan Pada Diri Sendiri
b.
Kepercayaan Pada Orang Lain
c.
Kepercayaan Pada Pemerintah
d.
Kepercayaan Pada Tuhan YME
Jawaban :
1. Harapan dalam
kehidupan manusia merupakan cita-cita, keinginan, penantian, dan atau sebuah
kerinduan agar sesuatu tersbut terjadi. Dalam menantikan adanya sesuatu yang
terjadi dan diharapkan, manusia tersebut akan meliatkan manusia lain atau alasan
lain di luar dirinya agar sesuatu tersebut dapat terwujud (terjadi), selain
dari hasil usahanya yang telah dilakukan dan ditunggu hasilnya. Jadi, apa yang
diharapkan itu adalah hasil dari jerih paahnya sendiri dan juga berkat factor pendukung
lainnya.
Pada umumnya harapan berbentuk abstrak, tidak tampak, namun diyakini bahkan
terkadang, dibatin dan dijadikan sugesti agar terwujud. Namun ada kalanya
harapan tertumpu pada seseorang atau sesuatu. Pada praktiknya banyak orang
mencoba menjadikan harapannya menjadi nyata dengan cara berdoa atau berusaha.
2.
Harapan saya dalam hidup adalah dengan
menjadikan diri saya pribadi bermanfaat bagi yang lainnya. Harapan besar saya
dalam kehidupan adalah mewujudkan beribu keinginan orang tua dan mereka yang
menyayangi saya. Karena bagi saya, harapan dalam bentuk pencapaian profesi
hanyalah target dunia semata. Dengan membagikan dan membiasakan mulai dari hal
kecil untuk banyak membantu orang lain. Misal contoh jika saya bisa menyelesaikan
pekerjaan saya lebih cepat dari waktu yang seharusnya, saya bisa mengecek
pekerjaan saya dan di sisa waktu nya saya juga akan dapat membantu pekerjaan
rekan saya yang ungkin memerlukan bantuan. Atau contoh lain misalkan pada
lingkungan pendidikan. Tidak mungkin saya akan mahir, saya akan ahli di semua
bidang mata kuliah yang saya jalani saat ini, tapi paling tidak jika saya hadir
di kelas, saya bisa bersilaturahmi dengan rekan yang lain juga dengan dosen
(pengajar) di kelas yang saya ikuti tersebut. Suka ataupun tidka saya dengan
mata kuliah tersebut, saya akan menyimak dan mencatat semua materi dengan
tersusun. Perihal saya akan bisa menjawab persoalan ataupun tidak, paling tidak
catatan yang saya punya bisa bermanfaat bagi orang lain yang membutuhkan
(mereka yang tidak bisa masuk kelas karena sesuatu kepentingan yang lain).
Jadi, harapan dalam hidup saya adalah semoga akan selalu ada cara bagi saya
untuk dapat menjadi bermanfaat bagi orang lain.
3.
Teori
Filsafat Ilmu, Dr. Yuyun menjelaskan tentang tiga teori kebenaran yaitu :
a. Paham Koherensi.
Sesuatu yang dianggap benar apabila pernyataan
dan kesimpulan konsisten dengan pernyataan dan kesimpulan yang terdahulu yang
telah dianggap benar. Teori ini disebut teori koherensi. Atau dapat disimpulkan
bahwa teori koherensi adalah suatu pernyataan dianggap benar bila pernyataan
itu bersifat koheren atau konsisten dengan pernyataan-pernyataan sebelumnya
yang dianggap benar.
Contoh implementasi :
Bila kita beranggapan bahwa semua manusia akan
lapar jika tidak makan adalah pernyataan yang selama ini memang benar adanya.
Jika Amel tidak makan, maka pernyataan bahwa Amel pasti akan lapar, merupakan
pernyataan yang benar pula. Sebab pernyataan yang kedua konsisten dengan
pernyataan yang pertama
b. Paham
Korespondensi ( Bertrand Russell ( 1872-1970 )
Bagi penganut teori korespondensi, suatu
pernyataan benar adalah benar jika materi pengetahuan yang dikandung pernyataan
itu berkorespondensi ( berhubungan ) dengan obyek yang dituju oleh pernyataan
tersebut.
Contoh Implementasi :
jika seorang menyatakan bahwa "Jakarta adalah
Ibu Kota Negara Indonesia", pernyataan itu benar karena pernyataan tersebut
berkoresponden , memang menjadi Ibu Kota Negara Indonesia. Sekiranya ada orang
yang menyatakan bahwa "Ibu Kota Indonesia adalah Bogor", maka
pernyataan itu tidak benar, karena objeknya tidak berkoresponden dengan
pernyataan tersebut.
Contoh lain :
Misal dalam sebuh siding kasus pembunuhan
berencana. Tersangka akan dinyatakan bersalah jika semua bukti dan saksi
mengarah pada pernyataan yang menyatakan bahwa tersangka tersebut melakukan
kesalahan. Semua bukti yang dikumpulkan menunjukan bahwa tersangka melakukan
kejahatan tersebut. Dan saksi yang di introgasi memberikan pernyataan yang
benar jika tersangka benar melakukan pembunuhan yang terencana. Sehingga hakim
dapat memutuskan bahwa tersangka benar bersalah dan jaksa berhak menjatuhkan
tuntutan sesuai dengan aturan (pasal) yang berlaku.
c. Paham
Pragmatisme ( Charles S. Peirce 1839-1914 ).
Bagi kaum pragmatisme kebenaran adalah suatu
pernyataan diukur dengan kriteria apakah pernyataan tersebut bersifat
fungsional dalam kehidupan praktis. Artinya suatu pernyataan adalah benar, jika
pernyataan itu atau konsekuensi dari pernyataan itu mempunyai kegunaan praktis
dalam kehidupan manusia.
Contoh Implementasi :
Misalkan di musim panas Amel akan pergi jalan ke
suatu toko kue. Namun dalam perjalanan Amel berteduh di bawah sebuah pohon yang
rindang. Maka Amel akan merasa sejuk, teduh dibawah pohon yang rindang itu. Maka
pragmatisme merupakan ajaran tentang pengertian, ialah pengertian suatu istilah
yang terjadi okeh karena sikap dan pengalaman.
4. Kepercayaan
berikut ini dan bagaimana usaha meningkatkannya :
a. Kepercayaan Pada
Diri Sendiri
Percaya diri merupakan salah satu aspek
kepribadian yang sangat penting dalam kehidupan manusia. Orang yang percaya
diri yakin atas kemampuan mereka sendiri serta memiliki pengharapan yang
realistis, bahkan ketika harapan mereka tidak terwujud, mereka tetap berpikiran
positif dan dapat menerimanya.
Usaha meningkatkan kepecayaan diri :
Kenali diri
sendiri. Jika selama ini Anda tidak percaya pada diri sendiri, bukan hal yang
sulit bagi Anda untuk menyebutkan kesalahan dan kegagalan. Tetapi, pernahkah
Anda berusaha melihat sisi positif dalam diri Anda? Bagi banyak orang, hal ini
mungkin terasa sangat menantang.
Ingat lagi pengalaman masa lalu dan semua pencapaian Anda. Mungkin selama ini Anda tidak pernah menghargai diri sendiri atas semua yang sudah Anda lakukan. Mulailah melakukan refleksi untuk melihat lagi keberhasilan yang pernah Anda raih, baik yang besar maupun yang kecil, dan membuat Anda merasa bangga. Cara ini akan memastikan keberadaan Anda dalam kehidupan ini dan menunjukkan kepada orang-orang dan masyarakat sekitar bahwa Anda berharga sehingga menumbuhkan rasa percaya diri.
Ingat lagi pengalaman masa lalu dan semua pencapaian Anda. Mungkin selama ini Anda tidak pernah menghargai diri sendiri atas semua yang sudah Anda lakukan. Mulailah melakukan refleksi untuk melihat lagi keberhasilan yang pernah Anda raih, baik yang besar maupun yang kecil, dan membuat Anda merasa bangga. Cara ini akan memastikan keberadaan Anda dalam kehidupan ini dan menunjukkan kepada orang-orang dan masyarakat sekitar bahwa Anda berharga sehingga menumbuhkan rasa percaya diri.
Berfokuslah pada
pikiran dan keyakinan positif. Alih-alih merasa tidak berdaya karena pikiran
negatif, fokuskan diri pada pikiran positif yang memberikan semangat dan membangun.
Ingatlah bahwa Anda adalah pribadi yang istimewa, seseorang yang layak dicintai
dan dihargai oleh orang lain dan diri sendiri.
b. Kepercayaan Pada
Orang Lain
Kepercayaan adalah kemauan seseorang untuk
bertumpu pada orang lain dimana kita memiliki keyakinan padanya. Kepercayaan
merupakan kondisi mental yang didasarkan oleh situasi seseorang dan konteks
sosialnya. Ketika seseorang mengambil suatu keputusan, ia akan lebih memilih
keputusan berdasarkan pilihan dari orang- orang yang lebih dapat ia percaya
dari pada yang kurang dipercayai.
Menurut Rousseau et al (1998), kepercayaan
adalah wilayah psikologis yang merupakan perhatian untuk menerima apa adanya
berdasarkan harapan terhadap perilaku yang baik dari orang lain. Kepercayaan
konsumen didefinisikan sebagai kesediaan satu pihak untuk menerima resiko dari
tindakan pihak lain berdasarkan harapan bahwa pihak lain akan melakukan
tindakan penting untuk pihak yang mempercayainya, terlepas dari kemampuan untuk
mengawasi dan mengendalikan tindakan pihak yang dipercaya (Mayer et al, 1995).
Usaha meningkatkan kepercayaan diri terhadap
orang lain :
Transparan
Jangan mencoba menyembunyikan sesuatu dari orang
lain. Jauhkan dari segala macam agenda/rencana tersembunyi. Anda mungkin
berpikir anda dapat mengelabui mereka. Namun perlu anda ketahui, kebanyakan
orang memiliki intuisi yang baik, dan meskipun mereka tidak mengetahui persis
apa sebetulnya rencana tersembunyi anda, mereka setidaknya memiliki perasaan
yang kurang enak berada di dekat anda. Biasanya orang-orang yang mempunyai
rencana tersembunyi akan terlihat dari bahasa tubuhnya.
Tulus
Hal ini mirip dengan poin nomor satu. Katakanlah
sesuatu dengan jujur. Jangan coba-coba untuk mengelabui orang lain dengan
kata-kata anda, seperti memberi pujian palsu atau pura-pura memberi dukungan.
Sekali lagi, orang-orang mempunyai semacam detektor.
Ketika seseorang mengetahui bahwa anda
betul-betul tulus, kepercayaan mereka akan meningkat kepada anda. Orang-orang
menyukai kebenaran.
Perlakukanlah Selalu Orang Dengan Hormat
Semenjak kecil kita selalu diajarkan oleh orang
tua dan guru kita untuk berlaku hormat pada orang lain. Namun, karena pengaruh
lingkungan, nilai-nilai tersebut mulai luntur, kita malah terbawa pada
kebiasaan buruk meremehkan orang lain. Hal ini termasuk perilaku membicarakan
hal-hal yang kurang baik di belakang seseorang.
Ingatlah, martabat orang lain sebagai manusia,
mereka berhak diperlakukan dengan hormat. Ketika orang-orang mengetahui bahwa
anda selalu memperlakukan mereka dengan hormat, maka orang-orang pun akan menaruh
banyak kepercayaan pada Anda.
c. Kepercayaan Pada
Pemerintah
Kepercayaan terhadap pemerintah dalam sudut
pandang manusia pada saat ini adalah pada titik kritis. Banyak manusia yang
terombang ambing akan kabar berita yang bertebaran di media akan buruknya system
pemerintahan. Karena lebih banyak kebohongan dan kejelekan yang terkuap di
media sehingga banyak masyarakat yang akan menilai sisi buruknya pemerintah. Jika
seandainya media yang lebih tesebar adalah kabar baik, mungkin masyarakat akan
menutupi keburukan itu dengan sisi positif yang terjadi.
d. Kepercayaan Pada
Tuhan YME
Kepercayaan terhadap Tuhan YME adalah segalanya,
pondasi bagi umatnya untuk menjalankan kehidupan. Kepercayan terhadap Tuhan YME
harus disertai dengan sikap nyata. Dengan mengamalkan ilmu yang dimiliki.
Upaya meningkatkan kepercayaan diri terhadap
Tuhan YME :
Dengan memperbaiki ibadah. Lebih khusyu dalam
beribadah. Dan banyak mendengar ahli agama yang mengajarkan ajaran agama agar
dapat menajdi contoh yang benar sesuai dengan ajaran agama sebelumnya.
Demikianlah yang dapat saya sampaikan mengenai materi yang
menjadi bahasan ini, tentunya banyak kekurangan dan kelemahan kerena
terbatasnya pengetahuan kurangnya rujukan atau referensi yang kami peroleh
hubungannya dengan ini. Penulis banyak berharap kepada para pembaca yang
budiman memberikan kritik saran yang membangun. Semoga tulisan ini dapat
bermanfaat bagi para pembaca khususnya pada penulis.
Referensi :
Comments
Post a Comment